Apa itu Sekolah Kedinasan?
Sekolah Kedinasan adalah perguruan tinggi negeri yang dikelola oleh instansi pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan. Instansi pemerintah terkaitlah yang mendanai sebagian atau seluruh biaya pendidikan di suatu Sekolah Kedinasan.
Sekolah Kedinasan dikenal juga sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK). Disebut sekolah karena sebagian besar nama PTK merupakan Sekolah Tinggi, seperti Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).
Kini, nama-nama Sekolah Kedinasan banyak yang berubah, misalnya Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) atau Politeknik Statistika STIS.
Apa beda Sekolah Kedinasan dengan Non Kedinasan?
Sekolah Kedinasan yang dikenal dengan PTK adalah perguruan tinggi negeri, sama seperti Universitas Indonesia ataupun Universitas Gadjah Mada. Namun, perbedaannya terletak pada instansi yang menaungi. Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, atau berbagai perguruan tinggi negeri yang lain berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan PTK dikelola oleh instansi terkait. Misalnya, PKN STAN dikelola oleh Kementerian Keuangan, Politeknik Statistika STIS dikelola oleh Badan Pusat Statistik.
Perbedaan berikutnya terletak pada biaya kuliah, biaya kuliah di kampus negeri menjadi tanggung jawab tiap-tiap mahasiswa. Beasiswa yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya untuk mahasiswa yang memenuhi persyaratan seleksi, sedangkan biaya kuliah di Sekolah Kedinasan sebagian besar menjadi tanggung jawab instansi terkait, bahkan mahasiswanya biasanya juga mendapat uang saku.
Selain berbeda dalam pengelolaan dan pembiayaan, Sekolah Kedinasan dan universitas negeri juga berbeda dalam perkuliahannya. Namun perbedaan perkuliahan itu sangat tergantung dari Kedinasannya masing-masing. Misalnya, Sekolah Kedinasan yang berbasis militer seperti Akademi Kepolisian, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Akademi Militer memang menerapkan kurikulum yang lebih menekankan pada kedisiplinan. Perkuliahannya fokus pada pembentukan fisik dan karakter tahan banting, yang tentu saja berbeda dari perkuliahan di universitas-universitas negeri pada umumnya. Demikian pula dengan Sekolah Kedinasan yang lain.
Tiap-tiap PTK memiliki peraturan dan terikat dengan instansi yang menaungi dan mendanai biaya perkuliahannya. Namun secara garis besar biasanya perkuliahan di Sekolah Kedinasan memang lebih disiplin jika dibandingkan dengan universitas negeri secara umum.
Apa keunggulan Sekolah Kedinasan?
Salah satu keunggulan Sekolah Kedinasan dibanding kampus negeri adalah peluang Ikatan Dinas bagi lulusannya. Alumni PTK dengan Ikatan Dinas akan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada instansi yang menaunginya.
Beberapa Sekolah Kedinasan dengan Ikatan Dinas saat ini yaitu:
- STIN (Badan Intelijen Negara)
- IPDN (Kementerian Dalam Negeri)
- PKN STAN (Kementerian Keuangan)
- Poltekim (Kementerian Hukum dan HAM)
- Poltekip (Kementerian Hukum dan HAM)
- Polstat STIS (Badan Pusat Statistik)
- STTD (Kementerian Perhubungan)
- STSN (Badan Siber dan Sandi Negara)
- STMKG (BMKG)
Sementara itu, alumni PTK non Ikatan Dinas akan memperoleh ijazah sama seperti alumni perguruan tinggi negeri dan swasta pada umumnya. Selain memiliki prospek kerja di luar instansi pemerintah, alumni PTK non Ikatan Dinas berpeluang menjadi ASN melalui tes CPNS.